Jika berbicara tentang hiu, maka hal pertama yang terlintas adalah ikan buas yang menyeramkan. Gigi tajam dan agresif menjadi ciri khas yang banyak diketahui tentang hiu. Namun, tidak untuk jenis ikan hiu yang satu ini, yakni hiu paus.
Meskipun tubuhnya besar dan memiliki berat hingga berton-ton, hiu yang satu ini tidak memiliki kesan menyeramkan sedikitpun. Bahkan, hiu ini dianggap sebagai hewan jinak yang ramah dengan manusia. Untuk mengenal lebih dekat dengan spesies hiu terbesar ini, simak informasi lengkapnya berikut.
Taksonomi dan Morfologi Hiu Paus
Secara harfiah, taksonomi mengacu pada cabang ilmu biologi yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup dalam jenis yang sama. Berdasarkan taksonomi, ikan ini dikelompokkan dalam jenis hiu dengan ordo Orectolobiformes.
Beberapa jenis hiu lain yang tergolong dalam ordo tersebut di antaranya, hiu lanjaman dan hiu belimbing. Jenis ikan hiu paus ini memiliki morfologi atau bentuk tubuh yang sama dengan dua jenis hiu tersebut, diantaranya bentuk mulut, jumlah sirip, hingga corak khas yang ada ditubuhnya.
Hiu ini termasuk dalam famili Rhincodontidae, serta menjadi spesies satu-satunya yang ada di famili tersebut. Ikan hiu yang juga memiliki beberapa nama lokal seperti hiu bintang, hiu bodoh, serta geger lintang ini, memiliki nama ilmiah Rhincodon typus.
Hal yang paling menarik dari ikan hiu ini adalah ukuran dan bentuk tubuhnya. Adapun morfologi dari ikan hiu ini di antaranya sebagai berikut.
1. Warna Tubuh

Abu-abu tua hingga kecokelatan menjadi warna dasar dari ikan ini. Tubuh bagian atasnya akan dipenuhi dengan corak berupa titik-titik putih, sedangkan tubuh bagian bawahnya berwarna putih polos.
Uniknya lagi, jika dilihat dari dalam air, tubuh hiu ini berwarna abu-abu tua. Namun, jika berada di permukaan air, tubuhnya tampak berwarna kecokelatan.
2. Ukuran Tubuh

Hiu paus ini dikategorikan sebagai ikan terbesar di dunia. Panjang tubuhnya bisa mencapai 20 meter. Dengan panjang tubuhnya itu, ikan ini bisa memiliki berat hingga 34 ton.
3. Bentuk Tubuh

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk tubuh hiu ini sama dengan jenis hiu lainnya. Memiliki sirip ekor, sirip punggung yang tegak serta sirip di kiri dan kanan tubuhnya.
Karakteristik khas yang membuatnya dikelompokkan dalam ordo Orectolobiformes yakni, memiliki sirip punggung berjumlah 2, letak mulut yang berada di depan, tidak di bawah tubuh seperti jenis hiu lainnya, serta bentuk lubang hidup seperti ikan hiu belimbing.
4. Ciri Khas Lainnya

Ciri lain yang dimiliki hiu ini adalah bentuk mulut yang gepeng dan lebar. Meskipun tidak tergolong sebagai hiu predator yang menyeramkan, tetapi hiu ini juga memiliki deretan gigi yang tajam dan kecil.
Selain itu, pada bagian tubuhnya juga terlihat garis horizontal seperti garis-garis yang terdapat di tubuh ikan hiu lanjaman. Dimana garis-garis ini memiliki fungsi untuk mengidentifikasi kondisi perairan di sekitarnya.
Hiu ini memiliki lima pasang celah insang yang terletak di sisi kiri dan kanan tubuhnya. Melalui celah tersebutlah ikan ini menyaring air dan mendapatkan makanan.
Tidak sampai disana, ciri khas lainnya juga terletak di ujung mulutnya. Ikan ini diketahui memiliki ‘kumis’ yang ternyata merupakan organ sensorik yang khas. Fungsi dari organ ini adalah mengetahui pergerakan organisme lain disekitarnya, serta berfungsi juga untuk mencari makan.
Kebiasaan dan Cara Makan

Tidak seperti hiu lain yang makan dengan cara mencabik mangsanya, ikan yang satu ini makan dengan tenang. Jenis makanannya pun berukuran kecil, berbanding terbalik dengan ukuran tubuhnya. Hiu paus diketahui senang memakan alga dan plankton.
Beberapa jenis makanan yang biasa dimakannya yakni beberapa jenis plankton yang melayang di air laut, beberapa jenis alga salah satunya alga cokelat, cumi-cumi, serta udang kecil. Selain itu, hiu ini juga memakan jenis ikan kecil misalnya sarden dan teri.
Uniknya, meskipun hiu ini memiliki deretan gigi tajam dan kecil, tetapi gigi-gigi tersebut tidak digunakannya untuk makan. Lalu, bagaimana cara makan ikan besar ini?
Hiu ini akan membuka mulutnya dan menyaring air laut untuk mendapatkan makanan. Ketika berenang, air laut akan dibiarkan begitu saja masuk kedalam mulutnya yang lebar. Kemudian, air akan disaring melalui filter yang ada di insang. Air laut akan keluar lewat celah insang yang ada di kedua sisi tubuhnya.
Setidaknya ada 3 cara makan unik yang dilakukan oleh hiu ini serta disebut dengan istilah filter feeder atau penyaring makanan.
1. Surface Ram Filter Feeding
Istilah ini mengacu pada kebiasaan makan hiu paus yang menyedot air ketika berenang. Dengan cara ini, beberapa organisme yang ada di sekitarnya ikan ini akan tersedot masuk ke dalam mulutnya. Kemudian, air tersebut akan disaring melalui insangnya.
Beberapa organisme akan tersangkut di insang dan masuk ke tenggorokkan ikan. Cara tersebut juga dilakukan hiu ini saat muncul ke permukaan.
2. Subsurface Passive Feeding
Cara makan selanjutnya dilakukan hiu ini dengan sengaja membuka mulut lebarnya sambil berenang. Dengan begitu, air laut akan masuk kedalam mulut dan tersaring melalui insang. Organisme yang terbawa bersama air laut tadi, akan masuk ke tenggorokan ikan ini.
3. Vertical Suction Feeding
Cara terakhir dilakukan ikan ini dengan membuka dan menutup mulutnya. Hiu ini hanya diam ditempat dan cukup menggerakkan mulutnya saja. Dengan begitu, air laut di sekitarnya akan tersedot dan tersaring melalui celah insang.
Habitat dan Perlindungan

Hiu paus cukup mudah ditemukan di berbagai wilayah perairan. Hewan ini suka hidup di wilayah yang hangat, termasuk di perairan Indonesia. Beberapa wilayah perairan yang didatangi hewan ini yakni, Teluk Cendrawasih di Papua, Kalimantan Timur tepatnya di Talisayan, serta Botubarani di Gorontalo.
Hewan ini juga muncul di Jawa Timur khususnya di Probolinggo. Secara umum, hewan ini dapat ditemukan di kawasan Samudra Pasifik, Hindia hingga Atlantik.
Meskipun penyebarannya luas, sayangnya jumlah ikan ini menjadi perhatian khusus. Sifat biologisnya mempengaruhi hal tersebut. Dimana, hewan ini membutuhkan waktu yang lama untuk matang secara biologis. Dan ketika memiliki anak, jumlah anaknya juga tidak banyak.
Walaupun begitu, usia hewan ini cukup panjang. Diperkirakan, hiu ini bisa hidup hingga usia 70 tahun. Hiu ini juga disebut sebagai ikan hiu dari masa prasejarah, karena dipercaya sudah ada sejak 60 juta tahun lalu.
Karena jumlahnya yang semakin sedikit tersebut, hiu ini terdaftar sebagai hewan dilindungi. Beberapa daftar yang menyatakan perlindungan untuk hewan ini diantaranya:
- Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Tahun 2013 Nomor 18.
- Red list IUCN dengan status kepunahan vulnerable atau rentan.
- Daftar Appendix II CITES.
Fakta Menarik Lainnya Seputar Hiu Paus

Selain fakta-fakta yang sudah dijelaskan, terdapat beberapa fakta menarik lain yang membuat ikan ini semakin terlihat unik. Tidak hanya tubuh dan cara makannya yang unik, kebiasaan lain dari hewan ini juga menarik perhatian. Beberapa fakta lain dari ikan hiu ini di antaranya:
1. Alasan Disebut dengan Nama Hiu ‘Paus’
Ada beberapa alasan mengapa hiu ini disebut dengan nama paus. Alasan pertama mengacu pada ukuran tubuhnya yang besar, layaknya ikan paus, si mamalia besar yang hidup di air. Selain itu, cara makan ikan ini juga sama seperti ikan paus yakni sebagai filter feeder.
Bedanya, paus memiliki ijuk pada mulutnya atau dikenal dengan istilah baleen. Pada ikan paus, baleen inilah yang berfungsi sebagai penyaring makanan, sedangkan hiu paus memiliki insang untuk menyaring makanannya.
2. Memiliki Mulut Lebar
Ikan ini memiliki mulut yang lebar dan gepeng. Rongga mulutnya akan terbuka saat makan. Uniknya, rongga mulut ikan ini bisa terbuka dengan ukuran hingga 1,4 meter. Dengan lebar mulutnya, ikan ini bisa menyaring air hingga 6.000 liter selama 1 jam.
3. Hiu Besar yang Jinak dan Tenang
Walaupun memiliki tubuh yang besar, ikan ini tidak menyerang manusia sama sekali. Bahkan, hiu ini sering muncul ke permukaan ketika mencari makan. Beberapa orang juga tidak sungkan untuk dekat dengan hewan besar ini.
Maka dari itu, hiu ini juga dijuluki sebagai hewan yang lembut dan baik hati. Hiu paus seakan tidak peduli dengan kehadiran orang disekitarnya. Meskipun begitu, tidak disarankan untuk mengganggu hiu ini apalagi sampai menyentuh dan menungganginya.
4. Corak Tubuh Sebagai Identitas
Hal unik lain yang menarik perhatian dari ikan hiu ini adalah corak pada tubuhnya. Titik-titik putih yang menyelimuti tubuhnya, membuat ikan ini lebih mudah dikenali. Warna tubuhnya juga menyatu dengan air laut di sekitarnya.
Selain itu, ternyata corak tubuhnya tersebut menjadi salah satu identitas ikan ini. Sebab, setiap individu memiliki corak yang berbeda-beda. Corak ini juga yang membantu para peneliti yang hendak mengidentifikasi hewan yang satu ini.
5. Perenang Lambat
Dengan tubuh besarnya serta sifat alaminya yang tenang, hewan ini tergolong sebagai perenang yang lambat. Meskipun begitu, ikan ini sanggup menempuh jarak yang jauh. Salah satu penelitian menunjukkan, seekor paus bisa berenang selama 37 bulan dengan jarak 12.800 km.
Karena pergerakannya yang lambat ini juga, tidak sedikit pula orang yang juga ikut berenang bersamanya. Sikap tenangnya dan tidak menyerang manusia, membuat ikan ini cukup banyak menarik perhatian ketika muncul di perairan suatu wilayah.
6. Akrab dengan Ikan Remora
Sebagai salah satu ikan yang memakan plankton, ikan ini cukup akrab dengan jenis ikan lainnya. Saat membuka mulutnya untuk mencari makan atau saat berenang, tidak jarang terdapat beberapa ikan remora yang ikut masuk ke dalam mulut ikan ini.
Hubungan ini termasuk jenis hubungan simbiosis mutualisme. Dimana, ikan remora akan mengambil makanan dari gigi hiu ini. Dengan begitu, hiu ini bisa mendapatkan gigi yang bersih dari aktivitas ikan remora tersebut.
7. Kebiasaan Unik Lainnya
Karena insangnya juga berfungsi sebagai penyaring makanan, maka ikan ini harus membersihkan filter makanannya tersebut. Oleh karena itu, ikan ini terlihat menekan udara dalam mulutnya dan terlihat seperti terbatuk, untuk membersihkan filter makanannya itu dari kotoran.
Hiu paus diklaim menjadi ikan terbesar di dunia. Meskipun secara umum ciri-cirinya lebih mengacu kepada kelompok paus, yang termasuk mamalia, tetapi paus yang satu ini digolongkan sebagai kelompok hiu. Hal tersebut terlihat dari ciri khas yang dimilikinya, serta 5 pasang insang pada tubuhnya.Â