Home » Hiu Megalodon, Penguasa Lautan yang Masih Menjadi Misteri

Hiu Megalodon, Penguasa Lautan yang Masih Menjadi Misteri

oleh tukang konten
Hiu Megalodon, Penguasa Lautan yang Masih Menjadi Misteri

Masih ada yang belum mengenal hiu megalodon? Penguasa lautan terbesar yang pernah ada itu terus menjadi bahan penelitian bagi para ilmuwan. Meskipun sudah punah jutaan tahun lalu, eksistensi megalodon terus meningkat.

Penemuan fosil berupa gigi dari hiu ini membuat penelitian tentang bagaimana kehidupan ikan terbesar ini terus dilaksanakan. Bahkan, para peneliti terus menelisik penyebab kepunahan hiu ini. Lalu, apa saja fakta yang berhasil ditemukan? Untuk jawabannya, simak informasi lengkapnya berikut.

Sejarah Singkat Hiu Megalodon

Sejarah Singkat Hiu Megalodon
Source: liputan6.com

Hiu raksasa ini memiliki nama lain Otodus megalodon. Nama tersebut memiliki arti big tooth atau gigi besar. Hal tersebut berhubungan dengan ukuran giginya yang hampir sebesar telapak tangan orang dewasa.

Jean Louis Rodolphe Agassiz atau dikenal juga dengan nama Louis Agassiz, merupakan seorang ahli geologi dan biologi yang meneliti megalodon. Di tahun 1843, ilmuwan tersebut memberikan nama megalodon untuk fosil ikan besar yang ditelitinya.

Menurut sejarah, ikan raksasa ini hidup jutaan tahun lalu, tepatnya pada masa pertengahan Miosen sampai masa Pliosen. Jika dihitung, megalodon hidup pada 15,9 juta tahun lalu. Kehidupan ikan besar ini berakhir sekitar 2,6 juta tahun lalu.

Para peneliti yang mempelajari fosil megalodon, tidak pernah menemukan bukti kehidupan ikan ini di masa sekarang. Dengan begitu, megalodon dinyatakan punah sejak 2,6 atau 3,6 juta tahun lalu. Diperkirakan ikan ini menguasai lautan selama 22 juta tahun.

Kepunahan hewan ini masih menjadi tanda tanya besar hingga sekarang. Bahkan, selama satu dekade ini, para peneliti terus mencari tahu penyebab kepunahan hiu raksasa ini. Maka tidak heran, meski sudah menjadi sejarah, eksistensi megalodon terus ada hingga saat ini.

Kekerabatan Hiu Megalodon

Kekerabatan Hiu Megalodon
Source: news.detik.com

Jika berbicara tentang kekerabatan, hiu ini dianggap sebagai keturunan dari Otodus obliquus. Hiu tersebut dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki usia 55 tahun. Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh ilmuwan, karena tidak sesuai evolusi hiu.

Berdasarkan evolusi hiu, megalodon memiliki nenek moyang yakni Cretalamna appendiculata. Hiu tersebut masuk ke dalam kelompok Otodontidae yang sudah lama punah.

Cretalamna appendiculata telah punah sejak awal masa kapur sampai masa Eosen. Artinya, hewan ini sudah punah selama lebih dari 100 juta tahun lalu. Fakta ini dipercaya oleh ilmuwan, yang menyebabkan megalodon memiliki garis keturunan hingga 100 juta tahun atau lebih.

Morfologi Hiu Megalodon

Berdasarkan film The Meg yang rilis tahun 2018, megalodon digambarkan seperti hiu putih besar dengan ukuran 3 kali lipat lebih besar. Bahkan, ukuran megalodon bisa sama dengan sebuah kapal. Hiu ini juga digambarkan memiliki mulut yang sangat lebar dan gigi tajam.

Sebenarnya, gambaran tentang megalodon tidak terlalu jelas. Hal ini disebabkan karena fosil hiu besar tersebut tidak ada yang ditemukan secara utuh. Fosil gigi hiu megalodon terdampar di pantai menjadi petunjuk yang banyak digunakan untuk meneliti hewan ini.

Berdasarkan fosil gigi tersebut, peneliti memperkirakan bahwa bentuk megalodon mirip seperti hiu putih besar atau Carcharodon carcharias. Namun, jika dibandingkan dengan hiu putih besar tersebut, ternyata megalodon memiliki beberapa perbedaan. Lalu, bagaimana gambaran megalodon sebenarnya?

Berikut terdapat ciri-ciri yang dapat menggambarkan hiu ganas tersebut:

1. Bentuk Tubuh

Bentuk Tubuh
Source: harapanrakyat.com

Seperti hiu pada umumnya, megalodon memiliki sirip yang tegak di punggungnya, serta beberapa sirip lainnya. Dadanya memiliki sirip yang panjang. Jika dibandingkan dengan hiu putih besar, rahang megalodon lebih datar dan hidung lebih pendek. Namun, rahang tersebut sangat kuat.

2. Bentuk dan Ukuran Gigi

Bentuk dan Ukuran Gigi
Source: liputan6.com

Selain tubuhnya, mulut dan gigi ikan ini sangatlah besar. Berdasarkan penemuan fosil, ikan hiu megalodon ini memiliki gigi berukuran 17 cm hingga 18 cm. Ukuran ini 3 kali lipat dari ukuran gigi hiu yang biasa ditemukan saat ini.

Ketika belum dikenali, orang Eropa hingga suku asli Amerika menggunakan fosil gigi megalodon sebagai hiasan atau liontin kalung, hingga pengobatan tradisional. Tidak sedikit pula yang menggunakannya sebagai perkakas rumah tangga.

Bentuk giginya tidak berbeda jauh dari hiu putih besar, yakni segitiga dan bergerigi. Berdasarkan penelitian, diperkirakan hiu ini memiliki 20.000 hingga 40.000 ribu gigi. Deretan gigi itu berada dalam mulut dengan rahang berukuran hingga 3×5 meter.

Seberapa Besar dan Kuat Hiu Megalodon?

Seberapa Besar dan Kuat Hiu Megalodon
Source: mediablitar.pikiran-rakyat.com

Jika hiu putih besar berukuran 5 meter, maka megalodon memiliki ukuran 3 kali lipat dari ukuran hiu putih besar tersebut. Perkiraan ukuran tubuh megalodon didapatkan dari penelitian terhadap fosil giginya. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa megalodon berukuran 15-18 meter.

Ukuran tubuh tersebut bisa setara dengan ukuran dua buah bus double decker. Bagi para ilmuwan, fakta tentang hasil penelitian itu membuat megalodon begitu mengagumkan.

Tidak hanya panjang dan besar ukuran tubuhnya, berat megalodon yang bisa mencapai hingga 60 ton membuat hewan ini begitu mengagumkan sekaligus menyeramkan. Tubuh besarnya juga membuat hewan ini harus bekerja keras dalam mencari makanan.

Keganasan hewan ini tidak hanya terlihat dari ukuran tubuhnya, tetapi juga dari kekuatan gigitannya. Deretan giginya bisa menghasilkan bekas luka dengan diameter hingga 3 meter. Bahkan, kekuatan gigitan hiu ini diperkirakan berkisar 108.514 hingga 182.201 Newton.

Dengan fakta yang ditemukan peneliti itu, hiu megalodon bisa menghancurkan sebuah mobil dengan rahang kuatnya. Mulut lebarnya juga dapat melahap mangsa yang besar. Hiu buas ini bisa melahap 2 manusia dewasa yang sedang berdiri bersebelahan.

Jenis Makanan

Jenis Makanan
Source: zonapriangan.pikiran-rakyat.com

Dengan ukuran tubuhnya yang super besar itu, hiu ini harus berburu makanan dengan kekuatan ekstra. Megalodon tidak akan merasa kenyang dan puas hanya dengan memakan beberapa jenis ikan kecil. Maka dari itu, diperkirakan jenis makanan hiu ini juga berukuran besar.

Sebenarnya, apa saja yang menjadi makanan megalodon, bagaimana cara megalodon makan dan berburu mangsanya masih menjadi misteri. Semua hal tersebut masih abu-abu. Namun, para ilmuwan tetap berupaya menemukan jawaban melalui fosil gigi yang telah ditemukan.

Berdasarkan berbagai penelitian, hiu megalodon dipercaya berburu mangsanya dengan cara yang cerdik. Biasanya, hiu ini akan mendekati mangsanya dari arah belakang sebab megalodon menjadikan ekor atau sirip mangsanya sebagai target.

Megalodon akan menggigit ekor atau sirip mangsanya, tujuannya agar mangsa tersebut tidak bisa berenang menjauh. Setelah itu, barulah megalodon melahap mangsanya dengan mulut besarnya itu. Deretan gigi tajamnya akan mencabik daging mangsanya hingga tidak tersisa.

Beberapa jenis hewan yang biasa dimangsa oleh hiu raksasa ini diantaranya, anjing laut, beberapa jenis hiu lainnya, termasuk hiu putih besar, serta lumba-lumba. Bahkan menurut penelitian, megalodon juga bisa menyerang dan memakan seekor paus.

Habitat Hiu Megalodon

Habitat Hiu Megalodon
Source: theguardian.com

Jika mengikuti cerita The Meg yang menjadikan megalodon sebagai aktor utama ceritanya, hiu tersebut digambarkan masih hidup hingga kini. Ikan raksasa itu diceritakan hidup di perairan yang dalam. Namun, berdasarkan penelitian ternyata megalodon justru diketahui tidak hidup di perairan dalam.

Hewan ini menyukai perairan yang dangkal dengan kedalaman air berkisar 200 meter. Sepanjang hidupnya, hewan ini lebih senang tinggal di perairan yang hangat. Diperkirakan, megalodon hidup dan tersebar di seluruh wilayah perairan, kecuali wilayah Antartika.

Suhu dingin membuat megalodon kesulitan hidup, karena itu hewan ini tidak ditemukan di Antartika. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan-penemuan fosil gigi megalodon yang ditemukan hampir di semua benua, kecuali Antartika. Megalodon juga diperkirakan hidup di sekitar wilayah dekat garis khatulistiwa.

Penemuan Fosil Hiu Megalodon

Penemuan Fosil Hiu Megalodon
Source: wikipedia.org

Pada bulan Juni lalu, seorang anak laki-laki yang sedang berlibur bersama keluarganya, dikabarkan menemukan sebuah benda berbentuk segitiga dengan sisinya yang bergerigi. Setelah diperhatikan, ternyata benda tersebut merupakan fosil gigi megalodon.

Fosil tersebut ditemukan di Inggris, tepatnya di pantai Bawdsey, Suffolk. Benda yang diduga fosil tersebut diketahui berukuran 10 cm. Setelah penemuan tersebut, studi tentang keberadaan dan hidup megalodon kembali menjadi bahan perbincangan.

Adapun beberapa wilayah yang menjadi tempat ditemukannya fosil gigi megalodon di antaranya:

  • Di wilayah lepas pantai bagian timur Amerika Utara.
  • Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, seperti Florida, Carolina Utara dan Carolina Selatan. Fosil gigi megalodon tersebut ditemukan di dasar sungai air asin serta di sepanjang pantai.
  • Di wilayah Amerika Latin, yang menjadi penemuan fosil gigi terbesar dengan ukuran hingga 18 cm.
  • Di wilayah Maroko.
  • Di sebagian wilayah Australia.

Penemuan Fosil Gigi Megalodon di Indonesia

Penemuan Fosil Gigi Megalodon di Indonesia
Source: smithsonianmag.com

Beberapa wilayah yang telah disebutkan sebelumnya bisa jadi hanya sebagian saja dari berbagai penemuan fosil gigi megalodon. Lalu, apakah Indonesia juga pernah menjadi tempat ditemukannya fosil megalodon tersebut?

Jawabannya adalah iya. Beberapa wilayah yang dikabarkan tempat penemuan fosil ini di antaranya:

1. Sukabumi

Tepatnya pada tahun 2021 lalu, dikabarkan wilayah Sukabumi tepatnya di desa Gunung Sungging menjadi tempat ditemukannya fosil gigi megalodon. Hal yang menarik, jumlah fosil yang ditemukan tidak hanya satu, tetapi puluhan.

Penemuan tersebut diawali dengan proses pembukaan lahan oleh masyarakat. Kemudian, beberapa masyarakat menemukan batu berbentuk segitiga yang menyerupai gigi. Dan setelah dicari tahu, ternyata batu tersebut diduga fosil gigi megalodon.

Terdapat 5 tempat ditemukannya fosil tersebut di desa Gunung Sungging, yakni di kampung Cigintung, Cigulingan, Cilutung, Curug Lubang, serta Saleggang. Fosil yang ditemukan menjadi bahan kajian selanjutnya tentang misteri megalodon di Indonesia.

2. Majalengka

Fosil hiu megalodon juga ditemukan di Majalengka, tepatnya di Desa Nunuk Baru. Penemuan tersebut diketahui terjadi pada Januari awal tahun ini. Benda yang diduga fosil gigi megalodon tersebut, ditemukan di wilayah Sungai Cisuluhun.

Setelah diamati, batu yang diduga fosil tersebut berwarna hitam dengan panjang hingga 13 cm. Meskipun belum dipastikan apa benar benda tersebut adalah fosil gigi megalodon, tetapi ciri fisik yang terlihat menunjukan ciri-ciri fosil megalodon yang pernah ditemukan sebelumnya.

Penemuan fosil yang diduga merupakan gigi megalodon tersebut membuat para peneliti semakin penasaran dengan kehidupan megalodon. Wilayah Indonesia yang dekat dengan garis khatulistiwa seakan memperkuat kemungkinan bahwa Indonesia dulu pernah menjadi tempat hidup megalodon.

Penyebab Punahnya Hiu Megalodon

Penyebab Punahnya Hiu Megalodon
Source: youtube.com

Meskipun sudah banyak penemuan fosil gigi megalodon dan penelitian terus dilakukan, tidak membuat fakta tentang megalodon terlihat jelas. Pasalnya, peneliti masih mencari tahu secara pasti penyebab hiu raksasa itu punah.

Banyak teori-teori yang beredar, tetapi teori tersebut bisa terus berubah jika hasil penelitian menemukan hal baru. Namun, secara umum peneliti menunjukkan bahwa, setidaknya ada 2 faktor yang menyebabkan hiu ganas tersebut bisa punah, yakni sebagai berikut:

1. Perubahan Iklim yang Ekstrim

Jika menelisik ke masa pra-sejarah, iklim di bumi sangat mudah berubah. Perubahan iklim tersebut juga berdampak terhadap kehidupan makhluk hidupnya, salah satunya adalah megalodon. Diperkirakan megalodon tidak bisa bertahan hidup saat bumi mengalami perubahan iklim tersebut.

Karena hiu ini lebih senang hidup di daerah pesisir yang lebih hangat, maka ketika wilayah tersebut berubah, diperkiraan megalodon kesulitan beradaptasi. Ketika seluruh air di permukaan bumi menyusut, di saat itulah megalodon mengalami kesulitan.

Saat dimulainya zaman es, sebagian besar air tersedia di wilayah kutub. Dimana, wilayah tersebut sangat dingin yang tidak cocok dengan kehidupan megalodon. Maka, ketika air terus mengering, megalodon diperkirakan mati dan punah.

Adapula teori lain yang menyatakan jika hiu megalodon terperangkap di daerah kutub yang dingin. Karena tidak bisa bertahan hidup di perairan dingin, hiu raksasa tersebut perlahan mati dan punah.

2. Persaingan Mendapatkan Makanan

Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap fosil gigi megalodon dan gigi hiu putih besar. Dari penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa megalodon dan hiu putih besar pernah berada di tempat yang sama, yakni di posisi paling atas dari rantai makanan di laut.

Itu artinya, dua spesies ini saling bersaing untuk mendapatkan makanan. Persaingan ini diperkirakan dimenangkan oleh hiu putih besar. Hal tersebut disebabkan karena ukuran tubuh keduanya yang berbeda.

Tubuh hiu megalodon yang besar membutuhkan banyak sumber makanan. Namun, pada masa itu jumlah hewan yang menjadi makanannya terbatas karena pengaruh lingkungan. Sedangkan, hiu putih besar memiliki tubuh yang lebih kecil, jadi hiu ini tidak butuh banyak makanan seperti megalodon.

Karena keterbatasan sumber makanan, megalodon akan merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sehingga, perlahan-lahan hiu ini akan kelaparan dan mati. Jumlah megalodon akhirnya terus menurun dan punah. 

Fakta Terbaru Tentang Megalodon

Fakta Terbaru Tentang Megalodon
Source: cnet.com

Seorang peneliti dari DePaul University, Chicago yakni Profesor Kenshu Shimada menghasilkan studi baru tentang ukuran megalodon di tahun 2020. Berdasarkan hasil penelitiannya, ukuran tubuh hiu ini dapat dipengaruhi oleh suhu perairan tempat megalodon hidup.

Peneliti tersebut menghubungkannya dengan aturan Bergmann. Dimana, berdasarkan aturan tersebut hewan akan berukuran lebih besar jika berada di wilayah yang lebih dingin. Hal tersebut diperkuat dengan penemuan fosil gigi megalodon di dekat wilayah garis khatulistiwa.

Ukuran fosil gigi megalodon yang ditemukan di wilayah tersebut berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan fosil gigi megalodon yang ditemukan di wilayah lain. Diketahui bahwa garis khatulistiwa memiliki merupakan wilayah yang memiliki perairan lebih hangat.

Namun, ilmuwan lain mengatakan jika ukuran fosil yang lebih kecil tersebut, bisa jadi bukan berasal dari wilayah khatulistiwa. Meskipun terdapat perbedaan, megalodon dianggap memiliki ukuran yang berbeda, dipengaruhi oleh faktor geologis tempat hiu raksasa itu hidup.

Fakta terbaru tentang megalodon akan terus bermunculan sejalan dengan penelitian yang terus dikembangkan ilmuwan. Karena fosil megalodon yang tidak utuh ditemukan, menyebabkan kehidupan hiu ini terus menjadi misteri.

Semua fakta tentang hiu megalodon menunjukkan betapa besar penguasa lautan yang satu ini. Penemuan fosil-fosil gigi megalodon hingga saat ini membuat peneliti semakin bersemangat menemukan fakta baru terkait kehidupan dan penyebab punahnya hiu raksasa tersebut. 

Anda mungkin juga menyukai

Tinggalkan Komentar